Kamis, 29 Desember 2011

AIR RAKSA (Hg)


AIR RAKSA (Hg)
Raksa (nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80.  Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap.  Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm.  Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+) (Anonym, 2008).
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya.  Unsur ini diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar mineral.  Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliard menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20 persen volumenya terendam (Anonym, 2008).
Air raksa ( Hg) atau quicksilver merupakan salah satu bahan kimia yang dapat memajan manusia, mempunyai berat molekul 200,9; berat jenis 13,59 (20/4); titik leleh - 38,88°C dan titik didih 356,7°C.  Berwarna keperak-perakan, merupakan cairan berat dan tidak larut dalam asam hidroklorit, larut dalam asam sulfat diatas pendidihan, larut dalam asam nitrat, air, alkohol dan eter.  Air raksa (Hg) dapat ditemukan dalam berbagai bentuk senyawa kimia dan termasuk logam yang sangat beracun terutama dalam senyawa organik yaitu metal dan etil merkuri. Semua senyawa Hg bersifat toksik untuk makhluk hidup bila memajan manusia dalam jumlah yang cukup dan dalam waktu yang lama. Senyawa Hg akan tersimpan secara permanen di dalam tubuh, yaitu terjadi inhibisi enzym dan kerusakan sel sehingga kerusakan tubuh dapat terjadi secara permanen (Inswiasri (WHO), 1976).
Sejarah
Ar-Razi adalah orang yang pertama kali menemukan air raksa atau mercury (Hg) yang kini banyak digunakan oleh dunia kedokteran. Di mana dunia kedokteran modern baru mengenalnya pada masa kaisar Alexei Mikhailovitsy (1629-1676 M) yang memerintah pada tahun 1645-1676 M.   Ar-Razi juga adalah orang pertama yang melakukan pengobatan khas dengan pemanasan syaraf, mendiagnosa tekanan darah tinggi (hypertensi) dengan menggunakan kai, sejenis akupuntur yang digunakan untuk berbagai penyakit yang penyembuhannya memerlukan perangsangan saraf. Beliau juga yang pertama kali menggunakan kayu pengapit (spalk) untuk patah tulang (fracture) (Ulya, 2007)

Kegunaan
Hg banyak dipakai oleh industri-industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai bahan campuran tumpatan gigi yaitu amalgam.  Beberapa kegunaan dari Hg yaitu:
- Sebagai katoda pada proses elektrolisis menghasilkan soda api dan khlor.
- Pembuatan thermometer, barometer, hydrometer.
- Lampu merkuri.
- Pelapis cermin.
- Katalis pada oksidasi organik.
- Paduan penambal gigi (amalgam).
- Pembuatan baterai.
- Pembuatan alat listrik (Anonym, 2005).

Pencemaran
Secara alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air tanah yang melewati deposit Hg.  Apabila masuk ke dalam perairan, merkuri mudah berkaitan dengan klor yang ada dalam air laut dan membentuk ikatan HgCl.  Dalam bentuk ini, Hg mudah masuk ke dalam plankton dan bisa berpindah ke biota laut lain.  Merkuri anorganik (HgCl) akan berubah menjadi merkuri organik (metil merkuri) oleh peran mikroorganisme yang terjadi pada sedimen dasar perairan.  Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organo-merkuri. Senyawa organo-merkuri yang paling umum adalah metil merkuri yang dihasilkan oleh mikroorganisme dalam air dan tanah.  Mikroorganisme kemudian termakan oleh ikan sehingga konsentrasi merkuri dalam ikan meningkat.  Metil Hg memiliki kelarutan tinggi dalam tubuh hewan air sehingga Hg terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan air, dikarenakan pengambilan Hg oleh organisme air yang lebih cepat dibandingkan proses ekskresi.

Toksisitas
Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernafasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingvitis.  Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian.  Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak janin lebih rentan terhadap metil merkuri dibandingkan dengan otak dewasa. Konsentrasi Hg 20 µgL dalam darah wanita hamil sudah dapat mengakibatkan kerusakan pada otak janin.  Merkuri memiliki afinitas yang tinggi terhadap fosfat, sistin, dan histidil yang merupakan rantai samping dari protein, purin, pirimidin, pteridin, dan porifirin.           Dalam konsentrasi rendah ion Hg+ sudah mampu menghambat kerja 50 enzim yang menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filter glomerulus. Toksisitas kronis dari merkuri organik ini dapat menyebabkan kelainan berkelanjutan berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, albuminuria, eksantema pada kulit, dekomposisi eritrosit, serta menurunkan tekanan darah. Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal sebagai Minamata yang mengakibatkan kematian pada 110 orang.





DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2005. Air Raksa (Merkury). http://www.jombangkab.go.id/e-gov/satkerda/page/1.2.6.2/air%20raksa.htm. Diakses pada 14 Oktober 2011.

Anonym. 2008. Raksa.  http://id.wikipedia.org/wiki/Raksa. Diakses pada 14 Oktober 2011.

Inswiasri . 1976. World Health Organization; Environmental Health Criteria 1, Mercury. IPCS, Geneva.

Ulya. S.  2007.  Bapak Kedokteran Muslim Dan Penemu Air Raksa. http://nulibya.wordpress.com/2007/02/20/tokoh/. Diakses pada 14 Oktober 2011.

1 komentar: